Wednesday, April 21, 2010


UBAT HATI YANG GELISAH.
SATU


“Jagalah Allah niscaya Allah menjagamu. Jagalah Allah niscaya kau dapati Allah di hadapanmu. Jika engkau meminta maka mintalah kepada Allah, dan jika Engkau memohon pertolongan maka mohonlah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, bahwa umat manusia ini bila semuanya bersatu padu untuk memberikan manfaat kepadamu, niscaya mereka tidak dapat memberimu manfaat kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan seandainya mereka bersatu padu untuk memberikan kemudharatan dengan sesuatu, niscaya mereka tidak dapat memberimu mudharat kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu. Pena (penulis takdir-takdir Allah) telah diangkat (dari tugas menulisnya) dan lembaran-lembaran (tempat dituliskannya takdir-takdir itu) telah kering.” [HR Ahmad dan at-Tirmidzi]



DUA

Tetap tenang dan berdzikir kepada Allah. Allah Ta’ala berfirman:
آلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ آللَّهِ أَلاَ بِذِكْرِ آللَّهِ تطْمَئِنُّ آلْقُلُوبُ
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” [Ar-Ra'd: 28]




TIGA
Bertawakal kepada Allah: Perbaikilah sikap tawakal anda, serahkanlah urusan kepadaNya, ridhalah dengan ketetapanNya, kembalilah kepadaNya, bergantunglah kepadaNya. Cukuplah Allah sebagai pelindung bagi anda dan yang mencukupi anda. Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Allah akan mencukupinya. Sesungguhnya Allah akan menyampaikan kepada tujuannya. Allah telah menetapkan ketetapan segala sesuatu.
Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Allah akan mencukupinya.


EMPAT
Jangan menunda-nunda pekerjaan hari ini untuk dikerjakan esok hari. Selesaikanlah tugas-tugas anda sesuai urutannya.


LIMA
Waspadalah dosa-dosa, karena itulah sumber kedukaan dan kesedihan, dan itu merupakan sebab kegundahan dan pintu musibah.


ENAM

Hayatilah firman Allah Ta’ala:
فإِنَّ مَعَ آلْعُسْرِ يُسْرًا۝ إِنَّ مَعَ آلْعُسْرِ يُسْرًا
“Maka sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan.” [Asy-Syarh: 5-6].


TUJUH

Jadilah orang yang berani, teguh hati, kukuh jiwa, bercita-cita tinggi dan memiliki tekad yang jitu.


LAPAN

Sentiasalah berbakti kepada kedua orang tua kerana hal ini termasuk pintu-pintu kebahagiaan. Maka manfaatkanlah itu dan raihlah keberuntungan.


SEMBILAN

Ketahuilah bahwa ragu-ragu merupakan sebab terbesar kegundahan. Maka manfaatkanlah itu dan raihlah keberuntungan.


SEPULUH

Senantiasalah membaca doa penangkal duka, yaitu:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ الْعَظِيْمُ الْحَليْمُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ لاَ إِلَهَ إلاَّ اللَّهُ رَبُّ السَّمَا وَ اتِوَرَبُّ اْلاءَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَريْمِ
“Tidak ada sesembahan yag haq selain Allah yang Maha Agung lagi Maha Halus. Tidak ada sesembahan yang haq selain Allah, Rabb Arsy yang agung. Tidak ada sesembahan yang haq selain Allah, Rabb langit dan Rabb bumi, Rabb Arsy yang mulia.” [HR al-Bukhari]


SEBELAS

Ada doa lainnya, yaitu:

لاَإَِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّا لِمِيْنَ
“Tidak ada sesembahan yang haq selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim.” [HR. at-Tirmidzi]


DUA BELAS

Ketahuilah bahwa kebahagiaan itu tidak terletak pada kedudukan (status sosial), tidak pula pada garis keturunan, tidak pula pada harga maupun emas akan tetapi terletak pada agama, ilmu, dan moral.


TIGA BELAS

Jadilah pembaca al-Qur’an karena pembaca al-Qur’an tidak akan mengeluhkan kegundahan, tidak pula kebosanan, kekosongan batin maupun kegelisahan jiwa.


EMPAT BELAS

Diantara penyebab kegelisahan adalah menyia-nyiakan waktu, menunda-nunda taubat, menyakiti orang lain, durhaka terhadap orang tuadan menebar keburukan.


LIMA BELAS

Istighfar bisa mengusir kedukaan dan kegelisahan, dan bisa membuka ketertutupan, dan melapangkan dada.


Sumber: Menjawab 1001 Problema Wanita, Khalid al-Husainan, Darul Haq, Hal 307-309

Tuesday, March 30, 2010

Membiasakan Anak 'HIDUP BERSAMA' Al-Quran



www.iLuvislam.com
Oleh: Zulia Ilmawati (Psikologi, Pemerhati Masalah Anak dan Keluarga)
Kiriman: arinzone
Editor: b_b

Setiap orang tua pasti menginginkan buah hatinya menjadi anak yang soleh dan solehah. Anak soleh-solehah merupakan harta yang paling berharga bagi orangtua. Untuk mendapatkan semua itu, tentu harus ada kesungguhan yang tinggi dari orangtua dalam mendidik anak. Salah satu yang wajib diajarkan kepada anak adalah segala hal tentang al-Quran kerana ia adalah pedoman hidup manusia.
Rasulullah SAW pernah bersabda (yang ertinya):
Didiklah anak-anakmu dengan tiga perkara: mencintai Nabimu; mencintai ahlul baitnya; dan membaca al-Quran kerana orang-orang yang memelihara al-Quran itu berada dalam lindungan singahsana Allah pada hari ketika tidak ada perlindungan selain daripada perlindungan-Nya; mereka beserta para nabi-Nya dan orang-orang suci. (HR ath-Thabrani).

Allah SWT berfirman:
Sesungguhnya al-Quran ini memberikan petunjuk kepada jalan yang lebih lurus dan memberikan khabar gembira kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan amal soleh bahawa bagi mereka ada pahala yang besar. (QS al-Isra’ [17]: 9).


Bila al-Quran sebaiknya diajarkan pada anak? Tentu seawal mungkin. Semakin awal semakin baik. Akan sangat bagus jika sejak anak dalam kandungan seolah-olah calon anak kita itu sudah terbiasa 'hidup bersama' al-Quran; yakni ketika si ibu yang mengandungnya, rajin membaca al-Quran.


7M Agar Anak Selalu Hidup Bersama al-Quran

1. Mengenalkan.
Saat yang paling tepat mengenalkan al-Quran adalah ketika anak sudah mulai tertarik dengan buku. Sayang, banyak orangtua yang lebih suka menyimpan al-Quran di rak almari paling atas. Sesekali perlihatkanlah al-Quran kepada anak sebelum mereka mengenal buku-buku lain, apalagi buku dengan gambar-gambar yang lebih menarik. Mengenalkan al-Quran juga boleh dilakukan dengan mengenalkan terlebih dulu huruf-huruf hijaiyah; bukan mengajarinya membaca, tetapi sekadar memperlihatkannya sebelum anak mengenal A, B, C, D. Tempelkan gambar-gambar tersebut di tempat yang sering dilihat anak; lengkapi dengan gambar dan warna yang menarik. Dengan sering melihat, anak akan terpancing untuk bertanya lebih lanjut. Saat itulah kita boleh memperkenalkan huruf-huruf al-Quran.

2. Memperdengarkan. Memperdengarkan ayat-ayat al-Quran boleh dilakukan secara langsung atau dengan memainkan kaset atau CD. Kalau ada teori yang mengatakan bahwa mendengarkan muzik klasik pada janin dalam kandungan akan meningkatkan kecerdasan, insyaAllah memperdengarkan al-Quran akan jauh lebih baik pengaruhnya bagi bayi. Apalagi jika ibunya yang membacanya sendiri. Ketika membaca al-Quran, suasana hati dan fikiran ibu akan menjadi lebih khusyuk dan tenang. Kondisi seperti ini akan sangat membantu perkembangan psikologi janin yang ada dalam kandungan. Ini kerana, secara teori kondisi psikologi ibu tentu akan sangat berpengaruh pada perkembangan bayi, khususnya perkembangan psikologinya. Kondisi tertekan pada ibu tentu akan berpengaruh buruk pada kandungannya. Memperdengarkan al-Quran boleh dilakukan bila-bila sahaja dan di mana sahaja; juga tidak mengenal batas usia anak. Untuk anak-anak yang belum boleh berbicara, insyaAllah lantunan ayat al-Quran itu akan terakam dalam memorinya. Jangan pelik kalau tiba-tiba si kecil lancar melafazkan surah al-Fatihah, misalnya, begitu dia boleh berbicara. Untuk anak yang lebih besar, memperdengarkan ayat-ayat al-Quran (surah-surah pendek) kepadanya terbukti memudahkan si anak menghafalkannya.

3. Menghafalkan.
Menghafalkan al-Quran boleh dimulai sejak anak lancar berbicara. Mulailah dengan surah atau ayat yang pendek atau potongan ayat (misalnya fastabiq al-khayrât, hudan li an-nâs, birr al-walidayn, dan sebagainya). Menghafal boleh dilakukan dengan cara seringkali membacakan ayat-ayat tersebut kepada anak. Jadi latihlah anak untuk menirunya. Hal ini dilakukan berulang-ulang sampai anak hafal di luar kepala. Masa kanak-kanak adalah masa meniru dan memiliki daya ingat yang luar biasa. Orangtua harus menggunakan kesempatan ini dengan baik jika tidak ingin menyesal kehilangan masa emas (golden age) pada anak. Supaya anak lebih mudah mengingat, ayat yang sedang dihafal anak boleh juga sering dibaca ketika ayah menjadi imam atau ketika naik kereta dalam perjalanan. Disamping anak tidak mudah lupa, hal itu juga sebagai usaha membiasakan diri untuk mengisi kesibukan dengan amalan yang bermanfaat.
Nabi SAW bersabda:
Demi Zat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sesungguhnya hafalan al-Quran itu lebih cepat lepasnya daripada seekor unta pada tambatannya. (HR al-Bukhari dan Muslim).


4. Membaca.
Siapa saja yang membaca satu huruf dari Kitab Allah maka dia akan mendapat satu kebaikan. Satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali lipat.

Aku tidak mengatakan bahawa alif-lam-mim adalah satu huruf. Akan tetapi, alif adalah satu huruf, lam satu huruf, dan mim juga satu huruf. (HR at-Tirmidzi).


Sungguh luar biasa pahala dan kebaikan yang dijanjikan kepada siapa saja yang biasa membaca al-Quran. Bimbing dan doronglah anak agar terbiasa membaca al-Quran setiap hari walau cuma beberapa ayat. Orangtua penting memberikan contoh. Jadikanlah membaca al-Quran, terutamanya pada pagi hari usai solat subuh atau usai solat maghrib, sebagai kegiatan rutin dalam keluarga. Ajaklah anak-anak yang belum boleh membaca untuk bersama-sama mendengar abang-kakaknya yang sedang membaca al-Quran. Orangtua mempunyai kewajipan untuk mengajarkan kaedah-kaedah dan adab membaca al-Quran. Untuk boleh membaca al-Quran, termasuk mengetahui kaedah-kaedahnya, sekarang ini tidaklah sulit. Telah banyak metode yang ditawarkan untuk boleh mudah dan cepat membaca. Ada metode Iqra, Qiroati dan sebagainya. Metode-metode itu telah terbukti memudahkan ribuan anak-anak bahkan orangtua untuk mahir membaca al-Quran. Alangkah baiknya membaca al-Quran ini dilakukan secara bersama-sama oleh anak-anak di bawah bimbingan orangtua. Ketika seorang anak membaca, yang lain menyemaknya. Jika anak salah membaca, yang lain boleh membetulkan. Dengan cara itu, rumah akan selalu dipenuhi dengan bacaan al-Quran sehingga berkat.

5. Menulis.
Belajar menulis akan mempermudah anak dalam belajar membaca al-Quran. Ajarkan kepada anak kata-kata tertentu yang mempunyai makna. Dengan begitu, selain anak boleh menulis, sekaligus anak belajar bahasa Arab. Mulailah dengan kata-kata pendek. Misalnya, untuk mengenalkan tiga kata alif, ba, dan dal anak diminta menulis a, ba da (tolong tuliskan Arabnya, ya: a-ba-da) ertinya diam; ba-da-a (yang ini juga) ertinya mulai; dan sebagainya. Sesekali di rumah, cuba adakan lumba menulis ayat al-Quran. Berilah hadiah untuk anak yang paling kemas menulis. Jika anak memiliki kemampuan yang lebih dalam menulis huruf al-Quran, mereka boleh diajari lebih lanjut dengan mempelajari seni kaligrafi. Rangkaian huruf menjadi sukukata yang mengandungi erti bertujuan untuk melatih anak dalam memperkaya kosakata, di samping memberikan kesempatan bagi mereka untuk bertanya tentang setiap kata yang diucapkan serta mengembangkan cita rasa seni mereka. Jadi, tidak hanya bertujuan mengenalkan huruf al-Quran semata-mata.

6. Mengkaji. Ajaklah anak mula mempelajari isi al-Quran. Ayah boleh memimpinnya setelah solat maghrib atau subuh. Paling tidak, seminggu sekali pelajaran sekeluarga ini dilakukan. Tajuk yang diketengahkan boleh jadi tajuk-tajuk yang ingin disampaikan berkaitan dengan perkembangan perilaku anak selama satu minggu atau beberapa hari. Kajian bersama, dengan merujuk pada satu atau dua ayat al-Quran ini, sekaligus dapat menjadi sarana tawsiyah untuk seluruh anggota keluarga. Pada waktu yang sama, tajuk yang akan dikaji boleh diserahkan kepada anak-anak. Adakalanya anak diminta untuk memimpin kajian. Orangtua boleh memberi arahan atau pembetulan jika ada hal-hal yang kurang tepat. Cara ini sekaligus untuk melatih keberanian anak menyampaikan isi al-Quran.

7. Mengamalkan dan memperjuangkan. Al-Quran tentu bukan hanya untuk dibaca, dihafal dan dikaji. Justeru yang paling penting adalah diamalkan seluruh isinya dan diperjuangkan agar benar-benar dapat menyinari kehidupan manusia. Sampaikan kepada anak tentang kewajiban mengamalkan serta memperjuangkan al-Quran dan pahala yang akan diraihnya. InsyaAllah, hal ini akan memotivasikan anak. Kepada anak juga boleh diceritakan tentang bagaimana para Sahabat dulu yang sangat teguh berpegang pada al-Quran; ceritakan pula bagaimana mereka bersama Rasulullah sepanjang hidupnya berjuang agar al-Quran tegak dalam kehidupan.

BERSAMA MEMBINA GENERASI RABBANI.

Friday, March 26, 2010

ETIKA PERPAKAIAN MENURUT AL-QURAN & SUNNAH

MANUSIA memerlukan pakaian bagi membalut atau menutupi tubuhnya. Pakaian adalah nikmat Allah yang penting kepada manusia.

Allah menyuruh manusia, khususnya umat Islam supaya memakai pakaian, seperti firman-Nya bermaksud: "Wahai anak-anak Adam! Pakailah pakaian yang indah apabila pergi ke tempat ibadah, seperti mengerjakan sembahyang atau pun memasuki masjid, makan dan minumlah, jangan melampau-lampau, sesungguhnya Allah tidak suka orang yang melampaui batas."(Surah al-A'raaf, ayat 31).

Pada masa ini, ramai berpakaian bagi melambangkan personaliti dan melindungi tubuh daripada cuaca panas atau sejuk.

Oleh kerana masa atau zaman berubah begitu pantas, maka rekaan dan corak pakaian pun sentiasa bertukar dan semakin canggih. Oleh itu, tidak hairan jika hari ini lahir pelbagai jenis rekaan pakaian yang tidak lagi mementingkan aspek akhlak dan moral.

Islam sebenarnya tidak menetapkan bentuk atau warna pakaian tertentu untuk dipakai, baik ketika beribadah atau luar ibadah. Islam menetapkan pakaian itu mesti menutup aurat, sopan dan sesuai dengan akhlak seorang Muslim.

Pakaian itu tidak menimbulkan kesan negatif terhadap pemakai dan yang melihatnya.

Antara adab berpakaian yang diatur oleh Islam ialah:-

l Hendaklah menutup aurat.
Aurat lelaki menurut ahli hukum Islam ialah daripada pusat hingga ke lutut. Aurat wanita pula ialah seluruh anggota badannya, kecuali wajah, tapak tangan dan tapak kakinya.

Nabi Muhammad saw bersabda bermaksud: "Paha itu adalah aurat." (Hadis riwayat Imam Bukhari).

2. Pakaian tidak jarang supaya tidak menampakkan tubuh.
Pakaian yang jarang menampakkan aurat dan tidak memenuhi syarat menutup aurat. Pakaian jarang bukan saja menampakkan warna kulit, malah boleh merangsang nafsu orang yang melihatnya.

Nabi bersabda bermaksud: "Dua golongan ahli neraka yang belum pernah aku lihat ialah, satu golongan memegang cemeti seperti ekor lembu yang digunakan bagi memukul manusia, dan satu golongan lagi wanita yang memakai pakaian tetapi telanjang dan meliuk-liuk badan juga kepalanya seperti bonggol unta yang tunduk. Mereka tidak masuk syurga dan tidak dapat mencium baunya walaupun bau syurga itu dapat dicium daripada jarak yang jauh." (Hadis riwayat Muslim)

3. Pakailah pakaian yang tidak ketat supaya tidak kelihatan bentuk tubuh. Lagi pun pakaian yang ketat menyusahkan pergerakan pemakainya.

4. Memakai pakaian yang tidak menimbulkan rasa sombong di hati pemakainya. Nabi bersabda bermaksud: "Sesiapa yang melabuhkan pakaiannya kerana perasaan sombong, Allah tidak akan memandangnya pada hari kiamat."

Dalam hadis yang lain, Rasulullah bersabda bermaksud: "Barang siapa memakai pakaian yang berlebih-lebihan, maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan pada hari akhirat nanti." (Hadis riwayat Ahmad, Abu Daud, An-Nasa'iy dan Ibnu Majah)

5. Tidak menyerupai pakaian golongan bukan Islam kerana dibimbangi orang Islam akan meninggalkan keperibadian Muslim sendiri.

Nabi bersabda bermaksud: "Sesiapa meniru atau menyerupai sesuatu kaum, maka dia termasuk dalam golongan mereka." (Hadis riwayat Abu Daud)

6. Pakaian lelaki mesti berbeza daripada pakaian wanita. Maksudnya, pakaian yang khusus untuk kaum lelaki tidak boleh dipakai oleh kaum wanita, begitu juga sebaliknya.

Rasulullah mengingatkan hal ini dengan keras menerusi sabdanya bermaksud: "Allah mengutuk wanita yang meniru pakaian dan sikap lelaki, dan lelaki yang meniru pakaian dan sikap perempuan." (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim).

Nabi juga bersabda bermaksud: "Allah melaknat lelaki berpakaian wanita dan wanita berpakaian lelaki." (Hadis riwayat Abu Daud dan Al-Hakim).

8. Pakaian lelaki tidak boleh diperbuat daripada sutera kerana diharamkan kaum lelaki memakai sutera.

Nabi bersabda bermaksud: "Janganlah kamu memakai sutera, sesungguhnya orang yang memakainya di dunia tidak dapat memakainya di akhirat." (Hadis riwayat Muttafaq 'alaih)

9. Muslimah perlu melabuhkan pakaian hingga menutupi kaki. Pakailah tudung/mini telekung yang sesuai bagi menutupi kepala/rambut, tengkuk, leher dan dada.

Allah berfirman bermaksud: "Wahai Nabi, katakanlah (suruhlah) isteri-isteri dan anak-anak perempuanmu serta perempuan-perempuan beriman, supaya mereka menghulurkan jilbab mereka ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, kerana itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang." (Surah al-Ahzab, ayat 59)

10. Memilih pakaian berwarna putih kerana ia adalah yang terbaik untuk dipakai. Putih adalah warna yang sangat disenangi dan sering menjadi pilihan Rasulullah. Ia juga melambangkan kesucian.

Baginda bersabda bermaksud: "Pakailah pakaian putih kerana ia lebih suci dan lebih baik, dan kafankan mayat-mayat kamu dengannya." (Hadis riwayat An-Nasa'iy dan Al-Hakim).

Berdasarkan berita yang sahih, baginda memakai baju hijau dan serban hitam. Hijau adalah warna kesukaan Nabi.

11. Lelaki Islam tidak dibolehkan memakai cincin emas. Nabi bersabda bermaksud: "Haram kaum lelaki memakai sutera dan emas, dan dihalalkan (memakainya) kepada wanita."

12. Apabila memakai kasut atau seumpamanya, mulakan dengan sebelah kanan. Apabila menanggalkannya, mulakan dengan sebelah kiri. Rasulullah bersabda bermaksud: "Apabila seseorang memakai kasut, mulakanlah dengan sebelah kanan, dan apabila menanggalkannya, mulakan dengan sebelah kiri supaya yang kanan menjadi yang pertama memakai kasut dan yang terakhir menanggalkannya." (Hadis riwayat Imam Muslim)

13. Apabila memakai baju, seluar atau seumpamanya, mulakanlah juga dengan sebelah kanan. Imam Muslim meriwayatkan daripada Saidatina Aisyah bermaksud: "Rasulullah suka sebelah kanan dalam segala keadaan, seperti memakai kasut, berjalan kaki dan bersuci."

14. Apabila memakai pakaian yang baru dibeli,bacalah doa. Sebagaimanayang diucapkanlah seperti yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan At-Tarmizi (bermaksud): "Ya Allah, segala puji bagi-Mu, Engkau yang memakaikannya kepadaku, aku memohon kebaikannya dan kebaikan apa-apa yang dibuat baginya, aku mohon perlindungan kepada-Mu daripada kejahatannya dan kejahatan apa-apa yang diperbuat untuknya, Demikian itu telah datang daripada Rasulullah."

15. Berdoa setiap kali memakai dan menanggalkan pakaian supaya memperoleh keberkatan. Ketika memakai pakaian, lafazkanlah: "Pujian kepada Allah yang mengurniakan pakaian ini untuk menutupi auratku dan dapat mengindahkan diri dalam kehidupanku, Dengan nama Allah yang tiada Tuhan melainkan Dia."

Sebagai seorang Islam, sewajarnya seseorang itu memakai pakaian yang sesuai menurut tuntutan agamanya. Sesungguhnya pakaian yang sopan dan menutup aurat adalah imej seorang Muslim

Wednesday, March 24, 2010

AMALAN SEMASA MENGANDUNG

* Membaca Sayyidul (penghulu) Istighfar )

* Doa memohon rahmat (Al-Quran Surah Ali 'Imran, 3 : 8-9)

* Doa memohon zuriat yang baik (Al-Quran Surah Ali 'Imran, 3 : 38 )

* Doa agar anak mengerjakan solat (Al-Quran Surah Ibrahim, 14 : 40-41)

* Surah Al-Fatihah (Untuk terang hati dan kuat ingatan)

* Surah Maryam (Untuk memudahkan ibu bersalin)

* Surah Yusuf (Untuk memperoleh anak yang cantik rupa dan cantik akhlak)

* Surah Luqman (Untuk memperoleh anak yang cerdik akal dan cerdik jiwa)

* Surah Yaasin (Untuk ketenangan hati dan anak tidak terpengaruh dengan godaan syaitan yang mengajak kepada maksiat)

* Surat Toha (Semoga bayi lembut hati)

* Surah Al-Nahl (Untuk melahir anak yang berdisplin)

* Surah Hujurat (Untuk memperbanyakkan susu ibu dan anak bersifat berhati-hati)

* Surah Al-Taubah (Untuk membersih jiwa dan terpelihara daripada maksiat)

Selain daripada surah dan doa, terdapat beberapa perkara yang elok diamalkan agar anak yang dilahirkan sejahtera dan berakhlak mulia. Antaranya:

1. Banyak mengingati Allah SWT dengan memohon ampun dan taubat supaya Allah SWT akan mengampunkan segala dosa yang telah dilakukan selama ini dan seterusnya akan membersihkan hati dari perasaan yang tidak baik. Dengan ini juga diharap anak yang bakal lahir nanti bersih hatinya dan ibu dapat bersalin dengan tenang dan selamat

2. Banyak melakukan ibadat, membuat kebajikan dan meninggalkan segala larangan agama. Perempuan hamil dituntut memperbanyakkan amal ibadat seperti sembahyang sunat, puasa sunat terutama Isnin dan Khamis serta sentiasa menjaga syariat. Bukan sahaja isteri, suami juga dituntut sama.

3. Sentiasa berakhlak baik. Ibu-ibu yang sedang mengandung harus lebih banyak bersabar, bersikap baik dengan jiran, menghormati ahli keluarga dan teman-teman. Tingkah laku yang baik akan mempengaruhi sikap anak yang bakal lahir.

4. Sentiasa tenang dan gembira. Keadaan emosi yang tenang dan bahagia merupakan rangsangan kepada pembinaan otak seterusnya kelahiran bayi yang sihat, terangsang, pintar dan cerdas.

Wednesday, March 17, 2010

10 PESANAN RASULULLAH

Ada sepuluh pesan Rasulullah saw yang mengajarkan kita mengusir iblis dan bala tentaranya dengan rayuan-rayuan yang menyebabkan kita terjerumus kedalam jurang kehinaan tanpa kita sedari dengan memanfaatkan titik kelemahan kita . Mari kita memperhatikan pesan-pesan kenabian dalam bentuk dialog antara manusia dan setan :
1. Jika ia datang kepadamu dan berkata : "Anakmu mati". Katakan kepadanya: "Sesengguhnya mahluk hidup diciptakan untuk mati, dan penggalan dariku (putraku) akan masuk surga. Dan hal itu membuatku gembira".

2. Jika ia datang kepadamu dan berkata : "Hartamu musnah".Katakan kepadanya: "Segala puji bagi Allah Zat Yang Maha Memberi dan Mengambil, dan menggugurkan atasku kewajiban zakat".

3. Jika ia datang kepadamu dan berkata : "Orang-orang menzalimimu sedangkan kamu tidak menzalimi seorang pun".Maka, katakan kepadanya :"Siksaan akan menimpa orang-orang yang berbuat zalim dan tidak menimpa orang-orang yang berbuat kebajikan ( Mukhsinin)".
4. Dan jika ia datang kepadamu dan berkata :"Betapa banyak kebaikanmu", dengan tujuan menjerumuskan untuk bangga diri (Ujub). Maka ia katakan kepadanya :"Kejelekan-kejelekanku jauh lebih banyak dari pada kebaikanku".
5. Dan jika ia datang kepadamu dan berkata :"Alangkah banyaknya shalatmu". Maka katakan :"Kelalaianku lebih banyak dibanding shalatku".
6. Dan jika ia datang dan berkata :"Betapa banyak kamu bersedekah kepada orang-orang". Maka katakan kepadanya :"Apa yang saya terima dari Allah jauh lebih banyak dari yang saya sedekahkan"..
7. Dan jika ia berkata kepadamu :"Betapa banyak orang yang menzalimimu". Maka katakan kepadanya :"Orang-orang yang kuzalimi lebih banyak".
8. Dan jika ia berkata kepadamu :"Betapa banyak amalmu". Maka katakan :"Betapa seringnya aku bermaksiat".
9. Dan jika ia datang kepadamu dan berkata :"Minumlah minum-minuman keras!" Maka katakan :"Saya tidak akan mengerjakan maksiat".

10. Dan jika ia datang kepadamu dan berkata :"Mengapa kamu tidak mencintai dunia ?" Maka katakan :"Aku tidak mencintainya dan telah banyak orang lain yang tertipu olehnya".